Away Days: Kronologi Perjalan Semarang-Surabaya-Malang
Sunday, March 10, 2013
Sejak menulis beberapa paragraf penuh curhatan konyol di buku
harian SMP dan dibaca orang, saya mulai berpikir, setiap tulisan yang saya
tulis, terlebih di blog harusnya tidak menimbulkan kegaduhan. Sejak beberapa bulan lalu sadar tak punya catatan harian tempat mengingat-ingat
kejadian-kejadian terlampaui, saya pikir bolehlah saya tulis beberapa cuplikan
hidup yang cukup layak baca di blog ini asal tak menimbulkan kegaduhan. Dengan
kata lain postingan tentang kejadian-kejadian terlampaui yang telah dan akan
saya tulis harusnya cukup elegan. Ah, saya tak begitu yakin untuk postingan
kali ini. J
Akan saya tulis beberapa catatan perjalanan Studi Banding,
Kunjungan Industri, Makrab, dan beberapa sisipannya yang saya lakukan bersama
saudara-saudara saya pengurus HMM 2013 tanggal 1-3 Maret 2013 lalu.
Setelah
dua bulan mempersiapkan proker Studi Banding ke HMM ITS sekaligus kunjungan
industri dan makrab pengurus HMM, akhirnya hari yang ditunggu tiba juga. Sempat
terkendala masalah iuran, juga pembatalan ijin kunjungan dari perusahaan di
H-3, dengan tekad dari rekan-rekan, kami berangkat juga.
Di tengah-tengah perjalanan beberapa hari lalu, saya pikir saya bisa saja menulis 10 postingan tentang perjalanan ini. Tapi tak usah muluk-muluk, kali ini saya tulis kronologisnya dulu. Bonekisme, narsisme, sarkasme, dan beberapa bahasan rumit lainnya sengaja tidak dipublikasikan dulu, terkait rencana postingan berikutnya.
Kamis, 28
Februari 2013
Pukul 09.00 sebagai ketua Bidang Humas dan Pengabdian
Masyarakat –dalam bahasa prokem anak-anak kuliahan disebut Departemen Hublu
atau kalo pas lagi sok-sokan saya menyebutnya Departemen Luar Negeri— saya
menemui beberapa staff saya yaitu Johan, Cipta, dan Imam yang dengan antusias
menyambut saya dengan siap sedia menerima tugas-tugas yang akan saya berikan. Liburan
bagi mereka sudah cukup, saatnya menyambut tugas dengan gegap gempita. Pada
akhirnya merekalah yang mengurus persiapan keberangkatan away days ini karena
saya berangkat duluan ke Surabaya sebagai milisi untuk merintis jalan di kota
tandang. Mereka melakukan tugas-tugasnya dengan baik so far, termasuk tugas-tugas lain di Departemen Luar
Negeri ini. J
Pukul 19.30 saya dan Aji berangkat ke Surabaya. Kami berdua
diantar Kadek yang juga PJ kegiatan ini dan Windraw ke Terminal Terboyo. Mereka
berdua memastikan saya dan Aji masuk bus dengan aman. Perjalanan ke Surabaya
memakan waktu sekitar 8 jam.
Jumat, 1
Maret 2013
Pukul 04.45 saya dan Aji tiba di Terminal Bungurasih Surabaya.
Terminal Bungurasih lumayan bersih dan rapi, lebih mendingan kayaknya daripada
Terminal Tirtonadi Solo tempat transit saya jika pulang kampung menumpang bus
Safari atau Muncul.
Pukul 05.00 kami keluar terminal dengan disambut graffiti para
firma hooligan seperti Bonek, Deltamania, dan Curva yang tertoreh di
pagar-pagar terminal.
Pukul 07.00 kami bertemu Mbak Karni, tetangga Aji. Mbak Karni
sudah menganggap Aji sebagai keluarga, begitu juga Aji yang sudah menganggapnya
sebagai saudara. Mungkin karena itu juga Mbak Karni berbaik hati meminjami kami
sepeda motor matic dan dua buah helm. Dengan sepeda motor inilah kami berdua
berkeliling Kota Surabaya mengurusi segala keperluan away days rekan-rekan HMM.
Pukul 08.00 kami sampai di kampus ITS Sukolilo Surabaya, tepatnya
di Masjid Kampus ITS setelah sempat hilang arah hingga ke Pasar Turi, kawasan
Tugu Pahlawan, dan tempat-tempat yang tidak kami kenali lainnya.
Pukul 10.00 setelah beristirahat beberapa menit di Maskam ITS,
kami berkeliling ITS untuk mencari kampus Mesin yang akan kami tuju esok hari.
Kami juga menyempatkan diri melihat-lihat ITS Innovation Store sembari
mengambil beberapa rupiah dari mesin ATM yang terletak tak jauh dari sana.
Pukul 10.30 Kami menuju Asrama Haji, melakukan dealing dengan
Mbak-mbak resepsionis Asrama Haji yang suaranya akrab di telinga saya karena saya
sudah beberapa kali menghubunginya lewat telepon sebelumnya. Asrama Haji adalah
salah satu tempat alternatif menginap rekan-rekan HMM yang akhirnya tidak kami
pilih karena kami sudah mendapatkan villa di Batu lewat sebuah Malang connection.
Pukul 11.00 kami berdua menuju Bandara Juanda untuk menyambut
kedatangan kedua orang tua Aji yang baru saja menunaikan ibadah haji.
Pukul 13.30 bapak dan anak bertemu di kota rantau walaupun tak
seheboh di film Die Hard 5 yang cuma saya baca resensinya itu. Saya layaknya Mandala dan Panda yang mempertemukan
anak yang hilang dengan kedua orangtuanya. Lega rasanya.
Pukul 15.00 saya dan Aji berencana melanjutkan survey visitation ke Batu Malang. Setelah beberapa percakapan di atas sepeda motor,
kami membatalkannya karena badan udah sempoyongan.
Pukul 16.00 kami kembali nongkrong di masjid setelah sempat menikmati
Es Oyen yang kata Aji ngga jauh beda sama Es Teler. Sebelumnya kami juga sempat
singgah di Kantin ITS yang udah kukutan.
Pukul 18.00 kami manunaikan sholat Magrib setelah dua jam
harap-harap cemas menunggu kabar dari Mas Din, salah satu kerabat Aji yang
membantu kami mencarikan villa untuk makrab di Hari Sabtu. Mas Din adalah salah
satu pejabat teras di Kota Surabaya yang juga punya banyak koneksi di Batu
Malang. Hal ini sangat membantu.
Pukul 20.00 kami menginap di kosan Oka, salah seorang teman Aji
yang kuliah di Perpajakan Unair Surabaya. Usut punya usut, Oka ternyata juga
masih memiliki ikatan keluarga dengan Aji. Lengkaplah sudah Surabaya Connection
ini.
Jum’at malam 1 Maret itu saya berniat menulis postingan pertama
#AwayDays ini dengan komputer milik Oka. Tetapi setelah beberapa menit menyempatkan
diri jalan-jalan di lingkungan kos Oka dan menyantap sate ayam super murah yang
saya beli di pinggiran jalan, saya merasa kantuk dan terlelap begitu berbaring
di kosan Oka.
Sabtu 2
Maret 2013
Pukul 04.00 saya sudah bangun untuk membaca beberapa pesan singkat
dari Harir –Harir adalah Sekum HMM yang percaya bahwa Adam dan Hawa juga sempat
kesepian saat turun ke bumi hingga mereka dipertemukan kembali. Jadi, bagi
Harir jomblo bukan masalah selama kita masih optimis akan bertemu jodoh terbaik
suatu saat nanti— dan akhirnya saya menyuruh Aji untuk bangun juga. Kemudian
kami berdua berpamitan dengan Oka untuk menyambut rombongan yang akan tiba
dengan bus.
Pukul 04.45 saya dan Aji terlambat untuk menyambut rombongan yang
datang dengan lambaian tangan di gerbang Maskam ITS. Mereka sudah terlebih dulu
datang dan sholat berjamaah dengan anak-anak ITS yang sedang melakukan semacam
pesantren kilat di sana.
Pukul 08.00 – 13.00 kami disambut di Kampus Merah Teknik Mesin ITS
dengan sangat baik.
(Mahasiswa-mahasiswi biru dan merah)
Pukul 13.00 rombongan melanjutkan perjalan ke PT Nestle Indonesia
Gempol DC sementara saya, Aji, dan Imam bermilisi dulu untuk mengembalikan
sepeda motor milik Mbak Karni dan speda motor milik kakak Imam.
Pukul 15.00 kami bertiga saya, Aji, dan Imam naik taksi untuk
menyusul rombongan ke PT Nestle Indonesia. Perjalanan dengan taksi ini menghabiskan dana 110 ribu. Imam iuran 100 ribu, sementara saya dan Aji masing-masing cuma 5 ribu saja. Sesampainya di Porong yang berjarak
beberapa kilometer saja dari PT Nestle kami memutuskan berhenti untuk
menyelesaikan masalah konsumsi yang tidak bisa didistribusikan ke PT Nestle. Pihak
catering beralasan, PT Nestle bukan termasuk wilayah Surabaya, jadi mereka tak
mau mengantar makanan ke sana. At that time, we would have joined industrial visitation in Nestle
Indonesia if the catering worked professionally. Tetapi fine-fine aja sih. J
(saya yang lari-larian ngejar mobil catering sambil membopong kopernya Imam)
(Aji yang wajahnya tampak letih --selain karena foto yang nge-blur-- membawa satu kantong besar nasi kotak)
Pukul 16.00 kami bertiga mulai
ngebolang di sekitar tanggul lumpur Porong. Oper angkot berkali-kali,
berlari-larian, teriak-teriak manggil taksi, ngajak bercanda penjual angkringan
di tepi jalan, sampai merasakan separuh pikiran hilang saat leyeh-leyeh di
masjid kecil yang tampak mau runtuh.
Pukul 19.00 kami sudah menemukan
kembali rombongan. Saya disambut oleh Komting layaknya Harun yang datang melegakan hati Bu
Muslimah dan anak-anak SD Muhammadiyyah Belitung di hari penerimaan murid baru.
Seketika itu, perjalanan menuju villa di Batu pun dimulai. Akhirnya saya, Aji,
dan Imam pun masuk bus dan menjadi rombongan reguler setelah sebelumnya jadi
milisi. Nama terakhir hanya setengah hari bergabung bersama milisi. J
Minggu 3 Maret 2013
Pukul 06.00 para petidur awal mulai
bangun sementara yang lain masih terlelap. Mereka yang masih tidur adalah
orang-orang yang kebanyakan bercanda dengan makhluk astral villa itu. Tapi
seangker apapun villa itu, kalo yang nempatin anak-anak mesin ini para dedengkot tertua pun bakal kabur. Bahkan muka-muka anak-anak mesin ini lebih setan daripada
setan itu sendiri. J
Pukul 08.00 outbond dimulai, kami
bersuka ria bermain-main air di halaman belakang villa. Menyenangkan. Warga
sekitar villa pun tak lupa kami sapa saat jalan-jalan pagi.
Pukul 12.30 setengah jam lebih
molor dari batas akhir waktu cek out yang diijinkan, rombongan melanjutkan
perjalanan pulang ke Semarang melalui rute yang sama seperti saat berangkat.
Perjalanan ke beberapa obyek wisata di Batu pun dibatalkan karena rekan-rekan
tampak sudah letih. Tak mengapa, sudah cukup menyenangkan kok perjalanan ini. J
Pukul 23.00 kami sampai di Semarang
dengan selamat. Alhamdulillah.
2 comments
vidio n ya mana bang ?
ReplyDeletehahaha
Waduuh, kalo vidionya jangan deh. Aib itu mah aib. hehe. :))
ReplyDelete